Sabtu, 07 Oktober 2017

Unsur Estetika dan Ergonomis Kerajinan Bahan Lunak

4. Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari bahan Lunak
 
a.      Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai- nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan.

b.      Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut :
1.      Keamanan  (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2.      Kenyamanan (comfortable) yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki niali praktis yang tinggi.
3.      Keluwesan (flexibility) yaitu penggunaan. Produk terap/ pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.


5.            Motif ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
        Ragam hias Nusantara pada umumnya memiliki muatan nilai tradisi dengan kekhasan dan keberagamannya masing-masing. Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kearjinan antara lain sebgai berikut :
a.      Motif Realis
merupakan motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk  nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuhan, hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, dan bentuk pemandangan alam.
b.      Motif Geometris
merupakan motif tertua dalam ragam hias karena sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Motif hias geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung, jlamprang, dan tumpai.
c.       Motif Dekoratif
Pengertian dekoratif merupakan menggambar dengan tujuan  mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditinjolkan.
d.      Motif Abstrak
merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di ala, maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca.


6.            Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain sebagai berikut :

a.      Membentuk
Biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah  liat. Macam- macam teknik membentuk antara lain yaitu :
                         1). Teknik Coil ( Lilit Pilin)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jaru merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk- bentuk yang diinginkan. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan pengrajin keramik.
2). Teknik Putar
Dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan  (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel).
3). Teknik Cetak
Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu, sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik sekali cetak adalah teknik cetaka yang menghasilakn sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang ( bi valve) adalah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama.

b.      Menganyam
Dapat digunakan untuuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam yaitu, keranjang, tikar, topi, dan tas.

c.       Menenun
Pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan dan hampir tanpa alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan.

d.      Membordir
Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaiandan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Disamping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.

e.       Mengukir
Merupakan kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang di ukir. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.


7.     Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak
      Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai estetika, keunikan, keterampilan, dan efisiensi. Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional.
      Produk kerajinan umumnya diproduksi ualang atau diperbanyak dalam skala home industry. Oleh karena itu, dibutuhkan persyaratan- persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam proses perencanaannya.

a.      Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu sebagai berikut :
1). Man (Manusia)
     Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dinggap tidak tepat, baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2). Money (Uang)
      Merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan/industri. Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai sesuatu organisasi.
3). Material (Fisik)
      Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah, dengan menggunakan cara pengangkutan yang murah dan aman.
4). Machine (Teknologi)
      Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Hal ini karena banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5). Method (Metode)
      Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuia dengan kebutuhan perushaan,baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.
6). Market (Pasar)

      Memasarkan produk memiliki peran yang sangat penting sebab jika barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang itu akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh karena itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuia dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar